Monday, July 4, 2011

5 Cerita Menarik di Balik Keindahaan Poster




    Dunia fotografi and grafis lainnya merupakan sebuah tempat yang sangat menarik perhatian dan banyak mengundang decak kagum, terlebih di era visual seperti sekarang ini. Kehadiran sebuah poster memiliki berbagai keuntungan, propaganda sebuah produk, keyakinan, dan promosi komersial lainnya. Namun tak banyak orang mengetahui hal-hal yang menarik dibalik pengreasian karya seni grafis tersebut,  bahkan seringkali kita tidak menyadari bahwa sebenarnya model ataupun obyek dari seni grafis tersebut pernah hidup, atau bahkan tetangga kita. Berikut adalah 5 Poster yang memiliki cerita menarik dibalik keindahannya:

    1. Lunch atop a Skyscraper
    “Makan Siang di Atas Pencakar Langit”, demikian kira-kira terjemahan yang mendekati judul poster ini (Lunch atop a Skyscraper). Foto ini diambil oleh seorang fotografer pemberani Charles C. Ebbets, pada 29 September 1932, selama masa pembangunan. Foto ini memperlihatkan 11 orang pekerja yang sedang makan siang, di sebuah kerangka baja lantai 69, Gedung RCA (sekarang dikenal Gedung GE), Kota New York. Beberapa dari ke 11 orang tersebut sekarang telah teridentifikasi, mereka merupakan anggota sebuah keluarga. Dari sebelah paling kiri dan kanan adalah Matty O’Shaughnessy dan Patrick (Sonny) Glynn, keduanya dari County Galway, Irlandia. Mereka datang ke Amerika Serikat pada 1920-an untuk memulai hidup baru. Sementara lelaki keempat dari kanan, adalah Francis Michael Rafferty dan di samping kanannya adalah sahabat sejatinya, keduannya berasal dari Stretch Donahue, Amerika Serikat.


    Fakta menarik : Selama bertahun-tahun foto ini tidak memiliki judul, dan pemegang hak ciptanya belum diketahui sebagai Charles C. Ebbets hingga tahun 2003, setelah sebuah investigasi yang dilakukan berbulan-bulan. Bahkan foto ini disalah namakan, dianggap milik seorang fotografer yang juga mendokumentasikan Gedung Empire State pada tahun 1931,  Lewis Hine.

    2. We Can Do It!
    Poster ini dibuat oleh seorang seniman grafis Amerika, J. Howard Miller, pada 1941. Poster ini dikenal dengan judul “Rosie the Riveter,” namun sebenarnya nama ini muncul setelah terdengar lagu “Rosie the Riveter” dan terkenal. Poster ini menjadi simbol partisipasi perempuan dalam sebuah aksi bela negara, dengan berperan serta dalam sebuah produksi  logistik perang untuk menggantikan pekerja pria yang bergabung ke kesatuan militer. Poster “We Can Do It!” ini diproduksi oleh  United Press International, diakui Miller terinspirasi oleh sosok Geraldine Doyle. Ironisnya dua minggu kemudian  Doyle keluar dari tempatnya, bekerja dengan alasan takut melukai tangannya dan tidak bisa lagi bermain alat musik Cello. Poster begitu langsung terkenal di masanya, melainkan pada tahun 1970 dan 1980-an setelah digunakan sebagai media advokasi (pembelaan) terhadap persamaan hak perempuan di tempat mereka bekerja.
    Fakta menarik: Geraldine Doyle,  adalah sesosok perempuan yang menginspirasi poster ini meninggal pada 2010, diusia 86 tahun.  Doyle tidak mengetahui bahwa dirinya telah menjadi model dari poster tersebut hingga tahun 1984, saat itu ia membaca sebuah artikel di majalah Modern Maturity (sekarang dikenal dengan AARP), yang menghubungkan foto dirinya dengan poster tersebut.

    3. Albert Einstein
    Foto Albert Einstein yang popular ini didokumentasikan pada 14 Maret 1951, oleh seorang Fotografer  UPI, Arthur Sasse. Saat itu Einstein menghadiri perayaan ulang tahunnya yang ke 72 di Pricneton, Sasse dan fotografer lainnya yang frustasi dalam mencoba meyakinkan Einstein untuk tersenyum ke kamera. Einstein pun masuk ke mobilnya setelah perayaan itu selesai dan merasa lelah setelah seharian tersenyum, namun fotografer yang terus mengejarnya, hingga ia berkata “Sudah cukup,   sudah cukup!”  Namun perkataan tersebut tidak dibiarkan oleh para fotografer, sehingga reaksi yang mereka dapatkan bahkan lebih baik. Bahkan beberapa foto Einstein hari itu, menjadi terkenal kemudian hari. Salah satunya yang didokumentasikan oleh Arthur Sasse.

     

    Fakta menarik: Einstein sangat menyukai fotonya, bahkan ia memotong beberapa bagian sehingga yang terlihat hanya dominasi wajahnya. Ia membuat beberapa salinan dan mengirimkan kepada teman-temannya sebagai kartu pos. Dalam foto itu terlihat Einstein yang duduk di kursi belakang, diantara Dr. Frank Ayedelotte, seorang penjabat di Institute of Advance study, dan istrinya.

    4. Kiss by the Hotel de Ville
    Di tahun 1950, Majalah Life menugaskan fotografer asal Prancis Robert Doisneau untuk melakukan pemotretan acak mengenai  pasangan kekasih di Kota Paris. Setelah menyoroti dan mengawasi beberapa pasangan kekasih yang sedang berciuman, ia pun mendekati dan meminta mereka untuk mengulangi adegan berciumannya di depan kamera. Pasangan yang terpilih adalah, Francoise Delbart (20 th) dan Jacques Carteaud (23 th), pasangan tersebut merupakan pasangan aktor-aktris yang mengaspirasi dan foto mereka diambil di tiga tempat berbeda. Tempat itu adalah  Place de la Concorde, lalu Rue de Rivoli, dan akhirnya Hôtel de Ville. Namun sayangnya hampir 30 tahun lamanya majalah Life melupakan foto tersebut, dan membiarkannya disimpan sebagai arsip di agensi foto tempat Doisneau bekerja.


    Fakta menarik:  Kurang dari setahun setelah foto tersebut diambil, kedua pasangan tersebut berpisah. Francoise menikahi Alain Bornet, seorang pembuat film dokumenter dan promosional. Jacques Carteaud menjadi pengusaha anggur di Prancis bagian selatan dan meninggal pada tahun 2004. Robert Doisneau melanjutkan pekerjaannya sebagai fotografer freelance (bekerja sampingan), meninggal pada tahun 1994, dua minggu setelah merayakan ulang tahunnya yang ke 82. Di tahun 2005, Francoise Bornet melelang poster tersebut dan mendapatkan harga 155.000 Euro (lebih dari 200.000 dollar Amerika Serikat.

    5. Che Guevara
    Foto yang popular ini berjudul Guerrillero Heroico, dalam bahasa Inggris Heroic Guerrilla (Gerilya Heroik) diambil di Kota Havana, Kuba, pada 5 Maret 1960, oleh Alberto Korda. Ia mengambil foto ketika Che Guevara tidak diharapkan tampil ke pentas untuk sebuah rapat kecil, sementara Fidel Castro berpidato untuk memberikan semangat kepada para keluarga korban pemboman La Coubre. Potret dua-nada Che Guevara dibuat pada 1968, oleh seorang seniman Irlandia, Jim Fitzpatrick. Foto tersebut masuk ke jajaran 10 ikon terbaik dunia berupa poster, kaus, dan dipermukaan apapun potret tersebut mampu ditempatkan.

    Che (Sumber: Listverse)

    Fakta menarik: Karena foto tersebut sering digunakan dalam beberapa produk dan dikomersialkan, ia menyebutnya dengan perbuatan komersial bodoh. Akhirnya ia berniat untuk mematenkan hak ciptanya tahun ini. Namun dia akan memungut tanpa bayaran untuk tujuan tertentu terutama yang dilakukan oleh kelompok revolusioner di Eropa. Ia pun merencanakan untuk mengalihkan hak cipta foto tersebut ke pihak keluarga Che Guevara.